Personal Boundaries: Antara Kamu dan Mereka

Personal Boundaries: Antara Kamu dan Mereka - Featured Image

lisaslegacy7.org – Personal Boundaries – Kami ingin bertanya, pernahkah kamu merasa bahwa ada orang lain yang terlalu terlibat dalam hidupmu?

Apakah kamu merasa mereka telah mencampuri urusan pribadimu hingga melewati batas?

Dan terkadang, kamu membiarkannya terjadi karena merasa seseorang tersebut berhak, atau mungkin kamu yang merasa tidak nyaman?

Contohnya, jika ada keluarga yang tinggal bersamamu setiap hari, pasangan yang selalu berbagi cerita denganmu, atau sahabat yang telah kamu kenal selama puluhan tahun, mungkin menurutmu mereka mengenalmu dengan baik, bahkan kamu merasa mereka lebih mengenalmu daripada dirimu sendiri.

Dengan pemikiran seperti itu, kamu akhirnya merasa bergantung pada mereka.

Saat mengambil keputusan, misalnya, kamu seolah-olah memerlukan pandangan mereka.

Tidak hanya dalam pengambilan keputusan, tetapi kamu juga takut untuk menetapkan batasan antara dirimu dan mereka.

Kamu merasa seperti egois, tidak berperasaan, seorang penyendiri, atau bahkan berpikir bahwa kamu akan kehilangan peluang untuk menjalin hubungan yang intim jika kamu menetapkan batasan pada mereka yang sudah mengenalmu dengan baik.

Padahal sebenarnya tidak demikian.

Setiap dari kita berhak menetapkan batasan untuk diri sendiri. Batasan ini dapat diartikan sebagai privasi, ruang pribadi, atau jarak antara kamu dan orang lain.

Selalu ingat bahwa tidak ada yang tahu dirimu sebaik dirimu sendiri.

Tubuh dan pikiranmu selalu ada bersamamu sepanjang perjalanan hidupmu.

Kamu berhak menolak jika ada seseorang yang terlalu ikut campur dalam urusanmu, bahkan kamu berhak menolak tawaran bantuan dari seseorang.

Contohnya, kamu berhak meminta keluargamu untuk mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamarmu.

Atau kamu berhak meminta pasanganmu untuk tidak bertindak terlalu sembarangan terhadapmu atau berperilaku berlebihan.

Keberanian untuk menetapkan batasan pribadi, ruang, dan jarak antara kamu dan orang lain disebut sebagai personal boundaries.

Membentuk batasan pribadi akan membawa kesejahteraan dan kesehatan mental kepada dirimu.

Jika kamu tidak memiliki personal boundaries antara kamu dan orang lain, ini ibarat meninggalkan pintu rumahmu terbuka.

Orang lain akan masuk ke dalam rumahmu dengan bebas dan mungkin melakukan hal-hal yang tidak pantas, seperti mengambil atau merusak barang-barangmu.

Kita harus tahu kapan menutup dan kapan membuka pintu.

Baca Juga  MBTI: 16 Tipe Kepribadian Menurut Myers-Briggs

Sama seperti kita tahu kapan seseorang telah melanggar batasan atau tidak.

Dengan salah satu tulisan ini, kami akan mengajak kamu untuk belajar mengenali seperti apa bentuk batasan pribadi yang sesuai dan sehat, yang nantinya bisa kamu terapkan dalam hidupmu.

Mulai dari menetapkan batasan dengan orang-orang terdekatmu, seperti keluarga, pasangan, teman, hingga orang-orang yang hanya kamu temui sebentar, seperti rekan kerja atau guru.

Apa itu Batasan Pribadi (Personal Boundaries)?

Personal Boundaries - Membatasi dirimu dengan hal-hal eksternal yang tidak kamu sukai
Personal Boundaries – Membatasi dirimu dengan hal-hal eksternal yang tidak kamu sukai

Pernahkah kamu mendengar istilah batasan pribadi?

Batasan pribadi, atau personal boundaries, adalah sebuah garis, panduan, atau aturan yang dibuat oleh seseorang untuk mengidentifikasi cara yang masuk akal, aman, dan diterima bagi orang lain untuk berperilaku terhadap mereka, serta bagaimana mereka akan merespons ketika seseorang melampaui batasan tersebut.

Secara umum, batasan pribadi diartikan sebagai cara seseorang untuk menolak atau mengatakan apakah mereka merasa nyaman atau tidak.

Ini berarti kita memiliki keberanian untuk menunjukkan apa yang kita anggap dapat diterima dan tidak dapat diterima.

Kemampuan untuk mengenali batasan pribadi merupakan tanda pandangan yang sehat.

Dengan menetapkan batasan pribadi, kita memperhatikan kesejahteraan diri kita sendiri.

Namun, ternyata ada batasan pribadi yang sehat dan ada yang tidak sehat, dan tentu saja kita perlu membentuknya dengan cara yang sehat.

Batasan pribadi tidak hanya dalam bentuk emosional, tetapi juga bisa berwujud fisik, mental, psikologis, spiritual, keyakinan, intuisi, serta harga diri yang dapat muncul dalam kehidupan sehari-hari kita.

Bentuk Personal Boundaries

1. Batasan Materi

Materi dapat berupa uang, mobil, pakaian, atau buku.

Dengan batasan diri kamu dapat menentukan apakah akan memberikan atau meminjamkan barang-barangmu kepada orang lain.

Contohnya, kamu menolak untuk meminjamkan pakaian kamu kepada saudara, meskipun kamu telah lama saling mengenal.

Baca Juga  Mengenal Love Language Quality Time Lebih Dekat

2. Batasan Fisik

Terhubung dengan ruang pribadi, privasi, dan tubuhmu.

Kamu dapat menentukan apakah seseorang diizinkan untuk menyentuhmu atau tidak, seperti berpegangan tangan atau berpelukan.

3. Batasan Mental

Jika kita berbicara tentang hal yang berhubungan dengan mental, maka ini mencakup pikiran, nilai-nilai, dan pendapat pribadi kamu.

Kamu bisa menanyakan pada diri sendiri, apakah kamu memahami apa yang kamu pikirkan?

Dan apakah kamu terbuka terhadap pendapat orang lain?

Jika tidak, mungkin batasan mental kamu masih perlu ditingkatkan.

4. Batasan Emosional

Ini adalah hal yang sering terjadi, yaitu membedakan antara emosi dan tanggung jawabmu dengan emosi dan tanggung jawab orang lain.

Dengan memiliki batasan emosional yang sehat, kita dapat mencegah diri kita untuk memberikan nasihat, menyalahkan orang lain, atau sebaliknya, menerima kesalahan jika disalahkan oleh orang lain.

Misalnya, kamu memiliki hak untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya jika seseorang menganggap enteng perasaanmu atau menyalahkanmu.

5. Batasan Seksual

Mempertahankan tingkat kenyamananmu terkait dengan sentuhan dan aktivitas seksual.

Dalam hal ini, kamu memiliki hak untuk memilih di mana, kapan, dan dengan siapa kamu ingin melakukannya.

6. Batasan Spiritual

Terhubung dengan keyakinan dan pengalamanmu dalam hal Tuhan atau bentuk spiritual lainnya.

Ini adalah jenis batasan pribadi yang mungkin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari kita.

Batasan pribadi tidak hanya tentang bagaimana kamu membentuk batasan, tetapi batasan pribadi yang sehat terbentuk melalui saling penghargaan dari kedua belah pihak.

Kamu memiliki hak atas dirimu sendiri, dan orang lain juga memiliki hak yang sama.

Mengapa Personal Boundaries Penting?

Personal boundaries memiliki dampak besar pada kesejahteraan mental dan merupakan bentuk dari self-care.

Personal boundaries yang sehat memiliki kemampuan untuk membentuk identitas diri kamu.

Hal ini membantu dalam mendefinisikan individualitas dan membantu kamu menentukan apa yang akan dan tidak akan kamu pertanggungjawabkan, serta memberikan panduan mengenai apa yang merupakan hak kamu dan apa yang bukan.

Menetapkan personal boundaries yang sehat juga membantu kamu untuk mengambil keputusan sendiri.

Kamu berusaha untuk mempertimbangkan pilihan terbaikmu dengan mendengarkan suara dalam dirimu, yang juga disebut sebagai inner-voice.

Dengan begitu, kamu dapat membuat keputusan berdasarkan apa yang terbaik untukmu dan apa yang menjadi pilihanmu tanpa campur tangan orang lain.

Baca Juga  Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya

Terakhir, membentuk personal boundaries juga dapat membangun kepercayaan baik dengan keluarga, pasangan, sahabat, atau rekan kerja kamu.

Rasa saling percaya akan tumbuh seiring waktu di antara individu yang menerapkan personal boundaries.

Lalu, bagaimana cara membentuk personal boundaries secara sehat?

Tips membentuk personal boundaries

1. Menentukan Batasan Pribadi

Kamu dapat melakukan introspeksi dan bertanya pada dirimu sendiri, “Apa yang membuatmu merasa tidak nyaman?” atau “Apa yang membuatmu tidak setuju?”

Pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu kamu untuk mengenali dirimu sendiri dan mengetahui preferensi serta ketidaksetujuan yang kamu miliki.

Sebagai contoh, saya merasa tidak nyaman ketika rekan kerja saya bertanya tentang hal-hal yang bersifat pribadi.

Batasan pribadi juga merupakan salah satu bentuk self-care yang penting.

2. Pentingnya Memiliki Kepastian dalam Batasan Pribadi

Penting untuk memiliki keberanian untuk menolak apa yang membuatmu merasa tidak nyaman dan berani untuk mengatakan tidak.

Sikap ini membantu kamu untuk menghentikan seseorang yang telah terlalu banyak campur tangan dalam kehidupanmu.

3. Personal Boundaries: Lakukanlah!

Semuanya tidak memiliki arti jika tidak diwujudkan.

Terkadang, membuat batasan antara dirimu dan orang lain, terutama orang-orang terdekat, mungkin terlihat egois.

Namun, kita membutuhkan waktu untuk diri sendiri, untuk lebih memahami diri sendiri.

Kamu dapat memulainya dengan hal-hal kecil dan berkomunikasi dengan baik.

Pemahaman diri tentang apa yang membuatmu merasa nyaman atau tidak membantu kamu untuk menghargai dirimu sendiri.

Untuk menerapkan batasan pribadi ini, saling menghargai antara kamu dan mereka sangat penting.

Keduanya harus memiliki pemahaman yang sama mengenai apa itu batasan pribadi agar tidak ada kesalahpahaman yang bisa berujung pada perasaan benci, kemarahan, atau bahkan permusuhan.

Sebagai contoh, mungkin kamu ingin mengungkapkan sesuatu yang mengganggu pada pasanganmu.

Namun, pasanganmu mungkin tidak sepenuhnya mengerti tentang batasan pribadi.

Mungkin pasanganmu menganggap bahwa permintaan batasan yang kamu ajukan merupakan tanda bahwa kamu tidak mencintainya lagi.

Oleh karena itu, komunikasi yang baik diperlukan agar saling memahami dan menghargai batasan masing-masing.

Bagaimana Cara Mengkomunikasikannya?

Gunakan kata-kata yang tepat dalam komunikasi, ungkapkan kebutuhanmu dengan kalimat seperti “Aku butuh waktu untuk diriku sendiri” daripada kalimat yang bisa menimbulkan kesalahpahaman seperti “Kamu harus berhenti menggangguku.”

Selain itu, penting untuk memberikan penjelasan yang jelas kepada pasanganmu sehingga dia dapat lebih memahami apa yang kamu maksud.

Dengan begitu, kemungkinan besar pasanganmu akan lebih memahami situasimu.