Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya

Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya - Featured Image

lisaslegacy7.org – Gimana kabarmu hari ini? Bagaimana dengan tugas dan pekerjaanmu minggu ini? Apakah masih menumpuk? Atau sudah mulai kamu kerjakan sedikit demi sedikit?

Kamu pernah merasa bahwa selama masa pandemi ini, tugas dan pekerjaan terasa sangat banyak, bukan? Ditambah lagi, mengerjakannya di rumah, membuat beban tugas semakin terasa berat, huhu.

Sekarang, aku ingin tahu, apakah kamu tim yang suka menyelesaikan tugas sedikit demi sedikit, atau kamu lebih suka mengerjakannya saat deadline sudah mendekat?

Jika kamu lebih suka mengerjakannya saat deadline sudah dekat, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah prokrastinasi, bukan?

Kita memang sadar bahwa apa yang kita lakukan adalah perilaku prokrastinasi. Namun, berubah dari kebiasaan ini sangatlah sulit. Mencoba mengerjakan tugas jauh sebelum batas waktu bisa membuat otak kita merasa kaku, terjebak, dan sangat sulit untuk menyelesaikan tugas tersebut. Akhirnya, kita seringkali menyelesaikan tugas tersebut hanya pada hari terakhir sebelum harus dikumpulkan. Siapa yang mengalami hal seperti itu?

Tetapi, menunda-nunda pekerjaan atau prokrastinasi bukanlah perilaku yang baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering melakukan prokrastinasi cenderung memiliki kendali diri yang buruk. Selain itu, kebiasaan ini bisa membuat kita merasa bersalah ketika hasil pekerjaan kita tidak maksimal, yang pada akhirnya dapat mengurangi rasa percaya diri kita.

Jadi, prokrastinasi bukanlah kebiasaan yang baik. Apakah kamu ingin berubah agar tidak lagi terburu-buru mengerjakan tugas dan hasilnya lebih maksimal?

Pada tulisan ini, aku ingin mengajak kamu untuk memahami kebiasaan prokrastinasi ini, mengapa kita sering menunda-nunda pekerjaan, dan bagaimana cara kita bisa keluar dari kebiasaan tersebut.

Apa itu prokrastinasi (menunda-nunda)?

Ketika kita menunda untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu, sebenarnya ada jarak antara niat dan tindakan kita.

Terkadang, saat bangun tidur, kita sudah membuat daftar hal-hal yang ingin kita kerjakan. Namun, karena beberapa alasan, kita memilih untuk menundanya. Salah satu alasan yang sering muncul adalah karena ada kegiatan lain yang dirasa lebih menyenangkan.

Nah, itulah yang disebut sebagai prokrastinasi.

Inti dari prokrastinasi adalah tindakan aktif menunda sesuatu, atau dengan kata lain, ini adalah perilaku yang kita lakukan dengan sengaja. Prokrastinasi bukanlah hasil dari pikiran bawah sadar kita.

Baca Juga  Kepercayaan Harus Diperoleh dan Kepercayaan itu Rapuh

Kamu menyadari saat memilih untuk menunda pekerjaan, bahkan kamu juga tahu bahwa menunda tidak baik.

Jika kita melihat asal-usul katanya, Prokrastinasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari dua kata, yaitu “pro” dan “crastinus”. Kata “pro” berarti maju atau ke depan, sedangkan kata “crastinus” berarti hari esok. Jadi, prokrastinasi dalam bahasa Latin berarti “menjalankannya pada hari berikutnya.”

Siapa di antara kita yang memiliki prinsip “jika bisa dilakukan besok, mengapa harus sekarang?” Haha, prinsip ini benar-benar cocok dengan arti dari kata prokrastinasi, tidakkah?

Lalu, mengapa kita cenderung sering menunda-nunda pekerjaan?

Selanjutnya, menurut Dr. Joseph Ferrari, seorang psikolog yang melakukan penelitian tentang prokrastinasi, dia menjelaskan beberapa alasan mengapa kita cenderung suka menunda pekerjaan.

1. Prokrastinasi sebagai Gaya Hidup

Nah, siapa di antara kita yang juga berpikir bahwa prokrastinasi ini menjadi bagian dari gaya hidup? Walaupun kita menyadari bahwa prokrastinasi berdampak buruk, tetapi karena kita merasa ini adalah cara hidup, kita terus melakukannya.

Bagi para prokrastinator, istilah ini tidak hanya berlaku untuk tugas atau pekerjaan saja. Prokrastinasi juga mencakup semua aspek kehidupan mereka.

Contohnya, membayar tagihan tepat waktu atau membeli tiket konser sebelum habis, ini juga bisa terkena dampak prokrastinasi.

Otak kita cenderung fokus pada “tanggal deadline” saja. Jadi, jika tenggat waktu masih lama, mengapa harus dilakukan sekarang?

2. Prokrastinasi Bukan Soal Pengaturan Waktu

Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya - Prokrastinasi Bukan Soal Pengaturan Waktu
Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya – Prokrastinasi Bukan Soal Pengaturan Waktu

Ternyata, orang yang sering menunda pekerjaan tidak memiliki masalah dalam pengaturan waktu, Perseners. Mereka memiliki kemampuan yang sama dalam memperkirakan waktu seperti mereka yang tidak suka menunda.

Yang menarik, para prokrastinator ini justru cenderung lebih optimis. Mereka merasa mampu menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat. Cukup mengagumkan, bukan?

Nah, menurut Dr. Ferrari, memberikan saran kepada prokrastinator untuk membeli buku agenda sama saja seperti memberi saran kepada seseorang yang menderita depresi kronis untuk merasa bahagia.

Intinya bukan di situ permasalahannya. Mereka sama sekali tidak memiliki kendala dalam mengatur waktu.

Jadi, untuk mengatasi perilaku ini, kita perlu mencoba pendekatan lain.

3. Prokrastinasi Bukan Sifat Bawaan

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa prokrastinasi ini mungkin merupakan sifat bawaan sejak lahir. Mereka menyadari bahwa perilaku ini sudah ada sejak mereka masih kecil. Namun, ternyata prokrastinasi bukanlah sifat bawaan.

Jadi, mengapa sejak kecil kita cenderung menunda pekerjaan?

Menurut Dr. Ferrari, salah satu alasannya adalah karena prokrastinasi ini muncul akibat pola asuh otoriter. Memiliki orang tua yang tegas dan selalu mengendalikan anak-anak dapat membuat mereka kesulitan dalam mengembangkan kemampuan mengatur diri sendiri.

Baca Juga  Apa Itu Law of Attraction: Mencari Makna Dalam Hidup

Bahkan, prokrastinasi ini bisa dianggap sebagai bentuk pemberontakan anak terhadap pola asuh orang tua.

Jadi, prokrastinasi bukanlah perilaku yang membawa sejak lahir, melainkan mungkin merupakan hasil dari pola asuh orang tua.

4. Membohongi Diri Sendiri

Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya - Membohongi Diri Sendiri
Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya – Membohongi Diri Sendiri

Prokrastinator memang sangat pandai dalam membohongi diri sendiri.

“Lebih baik aku menyelesaikan ini besok saja.”

“Aku akan lebih produktif jika deadline sudah mendekat.”

Benarkah begitu? Apakah semakin mendekati deadline, kita menjadi lebih produktif? Atau mungkin lebih kreatif?

Kenyataannya, tidak begitu, Perseners. Itu hanyalah perasaan yang kita alami. Yang sebenarnya terjadi adalah kita telah menyia-nyiakan waktu dan potensi diri kita untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.

Cobalah buktikan, pekerjaan yang diselesaikan jauh sebelum batas waktu akan menghasilkan hasil yang lebih baik daripada yang dikerjakan dalam tekanan waktu.

Tentu kita tidak ingin terus-terusan membohongi diri sendiri, bukan? Setelah membohongi diri, kita akhirnya merasa bersalah karena hasilnya tidak maksimal.

Nah, bagaimana cara mengatasi kebiasaan ini?

1. Ubah Cara Pandangmu!

Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya - Ubah Cara Pandangmu!
Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya – Ubah Cara Pandangmu!

Mungkin saat ini, kamu lebih suka melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas yang sulit dan memusingkan.

Namun, apakah kamu menyadari dampak dari menunda pekerjaan ini? Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, menunda pekerjaan dapat mengakibatkan hasil yang kurang maksimal dan membuatmu merasa bersalah.

Sekarang, cobalah untuk mengubah cara pandanganmu. Fokuslah pada mengapa kamu perlu menyelesaikan tugas ini dan apa manfaat yang akan kamu peroleh darinya.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki niat untuk merapikan lemari, tetapi selalu menundanya setiap hari, mungkin karena kamu merasa malas untuk merapikannya lagi atau alasan bahwa kamu tidak dalam mood.

Daripada berpikir seperti itu, cobalah untuk mengubah perspektifmu. Jika kamu merapikan lemari sekarang, pakaianmu akan tersusun rapi. Selain itu, kamu akan lebih mudah memilih pakaian yang akan kamu pakai dan pakaianmu tidak akan kusut.

Selain itu, jika ada pakaian yang masih bagus tetapi tidak terpakai, kamu bisa mendonasikannya kepada orang yang membutuhkannya.

Nah, bukan hanya memiliki lemari yang rapi, tetapi kamu juga dapat melakukan amal. Seperti kata pepatah, “sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.”

Dengan mengubah cara pandanganmu dan memikirkan manfaat dari menyelesaikan tugas tersebut, kamu dapat meningkatkan semangatmu untuk mengerjakan tugas tersebut.

2. Fokus pada Kenyataannya!

Jangan membohongi dirimu sendiri! Membuat jadwal yang pada akhirnya tidak kamu patuhi, sama saja dengan membohongi diri sendiri.

Oleh karena itu, ketika kamu merencanakan jadwal kegiatan, kamu perlu memastikan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk mengikuti jadwal tersebut.

Sebagai contoh, jika kamu ingin berlari di pagi hari, tetapi sebenarnya sulit untuk bangun pagi, maka janganlah membuat jadwal berlari di pagi hari. Sebaliknya, kamu bisa menjadwalkan waktu untuk berlari di sore hari.

Baca Juga  Apa Arti Pick Me Girl?

Melatih diri untuk tetap berkomitmen pada jadwal yang sudah kamu buat adalah salah satu cara untuk mengatasi prokrastinasi.

Selain itu, hal ini juga akan membuatmu lebih menghargai diri sendiri, lho!

3. Membagi Tugasmu Menjadi Lebih Kecil!

Kami paham, seringkali terasa sangat enggan ketika melihat tumpukan tugas yang besar dan kompleks. Hal ini sering membuat kita cenderung menunda pekerjaan. Benar, bukan?

Nah, bagaimana jika kita memecah tugas tersebut menjadi bagian yang lebih kecil?

Sebagai contoh, jika kamu memiliki tugas menulis, mungkin hari ini kamu belum memiliki ide tentang apa yang akan kamu tulis. Maka, kamu bisa membuat jadwal untuk dirimu sendiri.

Pada hari ini, kamu bisa mulai membuat kerangka atau outline tulisanmu. Kemudian, besok, kamu bisa mulai mencari bahan-bahan yang diperlukan, dan seterusnya, hingga pada akhirnya kamu berkomitmen untuk mulai menulis.

Membagi tugas seperti ini dapat membantumu agar tidak merasa terlalu terbebani oleh tugas yang besar dan memberikanmu lebih banyak energi. Cobalah!

4. Hindari Berbagai Alasan!

“Tunggu sampai mood baik dulu, baru kerjakan.”

“Oh, otak saya lebih produktif saat mendekati deadline.”

“Nanti saja, saya bisa menyelesaikannya besok.”

Siapa di antara kita yang sering berbicara seperti itu?

Mulai dari hari ini, HENTIKAN pemikiran-pemikiran tersebut!

Pemikiran-pemikiran ini sebenarnya adalah cara kita membohongi diri sendiri. Tentu saja, mengerjakan tugas saat kita merasa dalam mood yang baik adalah menyenangkan.

Tetapi, bagaimana jika saat hari H tiba, mood kita tidak baik? Kita akan mengerjakan tugas di bawah tekanan waktu dengan suasana hati yang buruk. Bisa Anda bayangkan hasilnya?

Mulailah mengerjakan tugas, bahkan jika hanya sedikit. Ini akan jauh lebih baik untuk diri Anda sendiri.

5. Menghargai Diri Sendiri itu Penting!

Wow! Jika kamu telah berhasil mengendalikan dirimu sendiri dan berkomitmen untuk tidak menunda-nunda dalam menyelesaikan tugas, jangan lupa untuk menghargai dirimu sendiri.

Penghargaan dapat diberikan melalui tindakan-tindakan sederhana. Misalnya, jika kamu memiliki daftar film yang ingin ditonton, maka kamu bisa menetapkan target bahwa setelah menyelesaikan tugas A, kamu akan menonton film B. Atau setelah kamu berhasil merapikan kamar, kamu bisa membeli minuman Boba Brown Sugar favoritmu.

Dengan menghargai diri sendiri, ini dapat meningkatkan semangat kita untuk menyelesaikan tugas tanpa menunda-nunda.

Jadi, tidak peduli berapa lama kamu menunda pekerjaan, pada akhirnya, kamu harus menyelesaikannya.

Aku tahu bahwa menghilangkan kebiasaan ini tidak mudah. Pasti akan ada banyak godaan di sepanjang perjalanan. Tetapi cobalah secara perlahan. Kami yakin kamu bisa!

Cobalah untuk menyelesaikan tugas jauh sebelum batas waktu, dengan cara melakukannya sedikit demi sedikit. Kami yakin kamu akan merasakan perbedaannya, baik dalam proses maupun hasilnya.

Tetapi, jika ternyata kamu telah mencoba dan tetap mengalami kesulitan, mungkin ada faktor lain yang mengganggu proses kamu. Mungkin kamu perlu berbicara dengan seseorang yang dapat membantu kamu mengatasi masalah tersebut.