Kunci Kebahagiaan: Bagaimana Kita Menemukannya?

Kunci Kebahagiaan: Bagaimana Kita Menemukannya? - Featured Image

lisaslegacy7.org – Kami ingin bertanya kepada kamu: bagaimana keadaan kamu belakangan ini? Apakah sudah dipenuhi kebahagiaan? Atau saat ini, kamu baru menyadari bahwa kita sudah berada di penghujung tahun, dan banyak rencana yang kamu buat di awal tahun ini belum terwujud?

Atau mungkin, kamu sedang merasa cemas tentang tahun 2024 yang akan datang?

Jika iya, kamu berada di artikel yang tepat karena dalam artikel ini, kami akan membahas cara membuat hidup kita lebih bahagia dan penuh motivasi, meskipun tahun ini sudah memasuki penghujungnya.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan dua konsep yang serupa namun memiliki perbedaan. Mari kita mulai dengan konsep pertama, yaitu kebahagiaan.

Cara Menjalani Kehidupan yang Lebih Bahagia

Ketika kita berbicara tentang cara menjalani kehidupan yang lebih bahagia, mari kita pertimbangkan terlebih dahulu hal yang menurut kami kurang tepat, yaitu menghubungkan sumber kebahagiaan kita dengan satu hal tertentu.

Contohnya, “Saya pasti akan bahagia jika saya bisa masuk ke universitas tertentu” atau “jika bisnis saya gagal, saya tidak akan pernah bahagia lagi.” Mungkin kamu pernah mendengar atau mengalami contoh-contoh seperti itu. Ini bukan berarti hal tersebut buruk, tetapi pada saat yang sama, hal ini membuat seseorang mempertaruhkan seluruh kebahagiaan, bahkan hidup mereka, pada satu aspek yang mungkin tidak selalu dapat tercapai.

Hal ini seringkali membuat orang selalu merasa cemas jika mereka tidak mencapainya. Atau, jika mereka telah mencapainya, mereka menjadi khawatir akan kehilangannya. Seolah-olah, mereka juga akan kehilangan bahagia dan hidup dalam ketakutan.

Baca Juga  Suka Menunda? Ini 5 Cara Menghilangkannya

Terdapat penelitian dari University of Virginia yang membahas tentang ekspektasi terkait kebahagiaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang mengaitkan sumber kebahagiaan mereka dengan satu hal tertentu cenderung membesar-besarkan perasaan bahagia tersebut. Jadi, ketika hasilnya tidak sesuai harapan, mereka cenderung merasa lebih kecewa dibandingkan dengan mereka yang tidak menggantungkan kebahagiaan pada satu hal itu.

Partisipan dalam penelitian tersebut juga kurang memperhatikan hal-hal kecil yang dapat membuat mereka bahagia, seperti menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman, menikmati makanan lezat, dan lain sebagainya.

Fenomena ini dapat disebut sebagai “the trap of tunnel vision,” di mana ketika kita hanya fokus pada satu hal atau satu peristiwa, kita cenderung membesar-besarkan dampaknya pada kebahagiaan kita. Sebagai contoh, momen kelulusan atau pernikahan. Kita berpikir bahwa momen-momen tersebut akan membuat kita sangat bahagia, padahal seiring berjalannya waktu, bahagia tersebut dapat memudar.

Menurut Natalie Kogan, penulis buku “Happier Now,” kunci kebahagiaan sebenarnya terletak pada pengalaman-pengalaman kecil yang kita rasakan setiap hari.

Kebahagiaan Bisa Ditemukan dalam Hal-Hal Kecil

Kunci Kebahagiaan: Bagaimana Kita Menemukannya? - Featured Image - Hidup Yang Lebih Bahagia
Kunci Kebahagiaan: Bagaimana Kita Menemukannya? – Featured Image – Hidup Yang Lebih Bahagia

Bahagia bisa berasal dari berbagai sumber, bahkan hal-hal kecil sekalipun. Mulai dari tidur yang cukup, menikmati makanan enak, hingga sekadar melihat meme lucu. Hal-hal kecil ini akan mengumpul seiring waktu dan, idealnya, meningkatkan tingkat bahagia kita.

Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebahagiaan adalah sesuatu yang bersifat sementara dan berjangka pendek. Ini adalah hal yang baik, tetapi tidak cukup untuk jangka panjang.

Sebagai manusia, kita juga mencari sesuatu yang lebih dari sekadar kebahagiaan. Kita ingin memiliki sesuatu yang dapat memberi motivasi dan bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Salah satu hal itu adalah mencari makna dan tujuan dalam hidup kita. Dengan kata lain, menjawab pertanyaan mengapa kita ada di dunia ini.

Baca Juga  10 Budaya Wellness di Spanyol Yang Patut Kita Contoh

Seperti yang dikatakan oleh Simon Sinek, kebahagiaan berkaitan dengan apa yang perlu kita lakukan, sedangkan makna adalah mengapa kita melakukannya.

Ketika kita membahas hidup yang lebih bermakna, kita sedang membicarakan bagaimana cara menjadi lebih termotivasi dan bersemangat dalam melakukan sesuatu. Jadi, meskipun makna hidup lebih besar daripada kebahagiaan, ada komponen kebahagiaan yang tetap ada di dalamnya.

Karena makna hidup sangat luas, kita dapat memulainya dengan menyusun tujuan hidup yang lebih spesifik. Meskipun mungkin terlihat bahwa kebahagiaan dan tujuan hidup adalah dua hal yang berbeda, sebenarnya keduanya memiliki titik awal yang sama, yaitu dengan mengenal diri lebih dalam.

Mengenal Diri untuk Hidup Bahagia dan Bermakna

Kunci Kebahagiaan: Bagaimana Kita Menemukannya? - Featured Image - Mengenal Diri Sendiri
Kunci Kebahagiaan: Bagaimana Kita Menemukannya? – Featured Image – Mengenal Diri Sendiri

Proses pengenalan diri adalah langkah penting dalam menjalani hidup yang bahagia dan bermakna. Jika kamu tidak benar-benar mengerti dirimu sendiri, hal ini bisa membuat perjalanan menuju kebahagiaan dan makna hidup menjadi lebih sulit. Proses ini dapat dimulai dengan mencari tahu seperti apa dirimu, apa yang kamu sukai, dan nilai-nilai apa yang kamu anut. Semua ini merupakan bagian dari upaya untuk mengenal diri.

Setelah kamu memahami dirimu sendiri, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang membuat kamu bahagia, bahkan jika itu berasal dari hal-hal kecil. Alasan setiap orang merasakan bahagia bisa sangat berbeda, jadi penting bagi kamu untuk menemukan berbagai alasan tersebut. Kamu bisa memulainya dengan membuat daftar di kertas dan menambahkannya seiring berjalannya waktu.

Kemudian, setelah kamu mulai memahami apa yang membuat kamu bahagia, kamu dapat mulai mencari apa yang memberi makna pada hidupmu. Mencari makna dalam hidup adalah proses yang lebih panjang dan kompleks daripada hanya membuat daftar hal yang membuat anda bahagia. Ini melibatkan banyak refleksi diri, jadi lakukanlah dengan perlahan-lahan.

Baca Juga  Apa Itu Law of Attraction: Mencari Makna Dalam Hidup