Apa itu Love Language?

Apa itu Love Language? - Featured Image

lisaslegacy7.org – Saya yakin kamu saat ini lagi mau belajar gimana caranya buat bisa dapetin pasangan yang terbaik buatmu. Cuma sampai sini, saya yakin kamu bingung.

Sebenarnya cara mulainya dari mana sih? Apa yang perlu kamu lakukan? Di artikel ini, saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kamu ini pakai teori Love Language dari Gary Chapman. Tetaplah mengikuti ya.

Apa itu Love Language?

Apa itu Love Language? - Love
Apa itu Love Language? – Love

Siapa di sini yang pernah mencoba tes Love Language? Untuk yang tidak tahu, ini adalah konsep yang dikemukakan oleh Gary Chapman yang menjelaskan teori tentang bagaimana kita menerima bentuk kasih sayang dari orang lain, bisa dari pasangan atau teman.

Buku “5 Love Language” ini menjelaskan bagaimana hubungan dapat bertahan dengan kuat. Ketika kita berbicara tentang cinta, pada dasarnya ada berbagai bentuknya, tetapi pada intinya, cinta adalah hal yang membuat kita merasa penuh dan dapat menjalani hidup sepenuhnya.

Namun, dalam teori ini, “cinta” di sini merujuk pada sumber yang membuat kita merasa “penuh” secara emosional.

Dalam bukunya, Gary Chapman menggambarkan cinta sebagai bensin yang membuat mobil (kita) dapat berjalan. Jadi, secara emosional, jika kita tidak merasa “penuh,” akan sulit untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.

Ini menjadi penting jika kita ingin terlibat dalam hubungan, karena kita perlu tahu terlebih dahulu apa yang membuat kita merasa dicintai.

Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan cinta mereka, dan Love Language adalah cara untuk mengetahui bagaimana kita, pasangan kita, bahkan orang lain melakukannya. Ketika kita tahu dan memahami ini, itu akan memudahkan kita untuk membangun hubungan yang lebih berkualitas.

Baca Juga  10 Makanan Agar Tidak Mengantuk, Memperkuat Mata Saat Kerja

Bagi kamu yang ingin memulai, kamu sebenarnya bisa mengikuti tes di situs satupersen.net, tetapi saya juga menyarankan kamu untuk menjelajahi diri sendiri agar kamu dapat lebih mendalam mengenali Love Language kamu.

Eksplorasi ini bisa dilakukan dengan mencari tahu tentang diri kamu, seperti hal-hal apa yang membuat kamu merasa bahagia dan dicintai? Apakah kamu merasa senang ketika dipuji? Atau ketika seseorang memberimu hadiah?

Jenis Love Language

Dalam buku Gary Chapman, terdapat 5 kategori Love Language.

Pertama, words of affirmation, yang umumnya berfokus pada pujian atau kata-kata pengakuan. Mereka dengan tipe words of affirmation sangat menghargai kata-kata positif dan merasa terluka jika mendapat kritik atau komentar negatif.

Kedua, quality time, yang biasanya berfokus pada perhatian dan menghabiskan waktu bersama. Ini tidak hanya tentang beraktivitas bersama seperti menonton film atau makan di restoran, tetapi lebih kepada memberikan perhatian sepenuhnya satu sama lain. Obrolan dan kebersamaan menjadi kunci di sini.

Ketiga, receiving gifts atau penerimaan hadiah. Mereka yang memiliki tipe receiving gifts bukan hanya peduli pada nilai materi hadiah, melainkan pada proses menerima hadiah itu sendiri. Hadiah tersebut menjadi simbol kasih sayang dan perhatian yang membuat mereka merasa dicintai.

Keempat, physical touch atau sentuhan fisik. Ini adalah jenis Love Language yang paling umum ditemui karena banyak orang merasa dicintai melalui kontak fisik seperti pelukan atau sentuhan lainnya.

Terakhir, acts of service atau tindakan berbuat baik. Fokus pada tipe acts of service ini adalah membantu orang lain atau pasangan dengan tindakan-tindakan yang membuat hidup mereka lebih mudah. Misalnya, membantu membawa tas atau menyiapkan sarapan.

Love Language Harus Disampaikan

Apa itu Love Language? - Harus Disampaikan
Apa itu Love Language? – Harus Disampaikan

Mengenal Love Language seseorang saja tidak cukup, sebenarnya ini juga perlu disampaikan kepada orang lain.

Baca Juga  Mengenal 6 Jenis Yoga dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Anda

Ketika ada pertengkaran dalam hubungan, seringkali itu karena terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran Love Language. Misalnya, kamu bisa merasa kesal jika pasanganmu asyik dengan ponselnya saat kalian berdua, padahal kamu sedang berpegangan tangan.

Ini bisa terjadi karena kamu mungkin lebih menekankan quality time, sementara Love Language pasanganmu adalah physical touch. Baginya, berpegangan tangan sudah cukup, sedangkan kamu merasa kurang mendapat perhatian.

Jadi, penting untuk berkomunikasi tentang apa yang membuat kamu merasa dicintai dan apa yang tidak kamu sukai. Kamu juga perlu mendengarkan ketika pasanganmu berbicara tentang kebutuhannya.

Karena pada akhirnya, kunci dalam sebuah hubungan adalah komunikasi dan pemahaman saling. Tanpa keduanya, walaupun masing-masing memiliki pemahaman yang kuat tentang Love Language mereka, hubungan akan sulit berkembang.